Ketua DPD LSM KPK Independen: Masyarakat Menggantungkan Nasibnya Lewat Tambang Pasir

Ketua DPD LSM KPK Independen, Joko Pamungkas
Banyuwanginews - Gonjang-ganjing tambang galian C yang ada di wilayah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur beberapa waktu lalu dan sampai saat ini masih hangat sebenarnya cerita klasik yang sering kali dan berulang kali terjadi.
Pasalnya banyak masyarakat yang dalam memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari menggantungkan dari penghasilan sesuai dengan keahlian dan keterampilan yang ia punya dengan memanfaatkan sumber daya alam di sekitarnya.
Dengan hal itu maka aspek sosial ekonomi tentunya menjadi pertimbangan dan perlu dikaji ulang pekerjaan yang dapat mencukupi kebutuhan hidupnya.
Di sisi lain bergulirnya kebutuhan pembangunan fisik baik dari pemerintah atau masyarakat umum yang begitu pesat merupakan berkah untuk mengais rejeki bagi sebagian masyarakat yang berpenghasilan dari sumber daya alam tersebut.
Dalam pembangunan yang terus berkesinambungan dan berkembang di suatu wilayah, mengindikasikan daerah tersebut bisa bergerak dan maju. Namun di sisi lain jika pembangunan tanpa pasokan material yang memadai akan memperlambat pembangunan itu sendiri.
Ketika kita berbicara sebagai masyarakat umum, perbedaan sudut pandang adalah hal yang lumrah. Seperti adanya penambangan pasir atau sering disebut galian C yang ada di Kota Gandrung.
Ketika ditemui media online di salah satu rumah makan di area Singojuruh, Ketua DPD LSM KPK Independen, Joko Pamungkas mengatakan, Berprofesi sebagai Lembaga Swadaya Masyarakat artinya kita juga masuk dalam lingkup kontrol sosial peran serta masyarakat, Senin, 16/01/2023.
Masih Joko," Ketika kita berbicara tentang infrastruktur pembangunan, tentu tidak bisa dilepaskan dari material pasir, karena pasir merupakan bahan pokok untuk pembangunan itu sendiri," imbuhnya.
Lanjut Joko," Jadi dengan adanya penambangan pasir kita sangat mendukung selama pengusahanya beritikad baik untuk mengurus ijin tambang. Boleh saja kita menyoroti tajam terkait penambangan, tapi mari kita juga melihat berapa jumlah masyarakat yang menggantungkan nasibnya lewat tambang pasir, kita harus obyektif dan mengesampingkan kepentingan pribadi," pungkasnya. (Ren)
Editor :Titus Yohanes