Pembangunan Gapura di Desa Makam Agung Sebagai Icon Wisata Religi di Arosbaya Bangkalan Madura

Pembangunan Gapura di Desa Makam Agung Sebagai Icon Wisata Religi di Arosbaya Bangkalan Madura
Sigapnews.co.id | Jawa Timur Gapura - Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) berarti pintu besar untuk masuk pekarangan rumah (jalan, taman, dan sebagainya); pintu gerbang; kehormatan gapura (pintu gerbang) yang dibuat sebagai tanda atau pernyataan hormat (untuk menghormati tamu, peristiwa penting, dan sebagainya). Sebagaimana pintu gerbang yang digunakan untuk menyambut tamu yang datang, seperti yang saya datangi ini bersama pegiat Arosbaya yang biasa di sapa SGobar, ketika mendatangi Tempat bersejarah yaitu Makan Agung dimana Tempat makan tertua dan kerajaan kuno di Arosbaya, tempat yang sangat sakral kata Masyarakat Arosbaya, dan mempunyai simbol arti sejarah yang sangat dalam.
Ketika kami datangi tadi ketepatan Hari Minggu tanggal (22/10/2023) langsung ke Juru kunci kebetulan orang tua dari Kades Makan Agung Supriyadi, beliau menuturkan, saya membuat Gapura yang begitu kekinian saat ini, agar masyarakat mengerti kalau Prasejarah tu ada nilai seni, di Arosbaya ini sebenarnya merupakan icon sejarah Religi yang ada di makam agung tersebut.
Madura adalah sebuah pulau yang sangat kental dengan proses peradabannya yang tidak lepas dari turun temurun nenek moyang. Salah satu nya Bangkalan. Bangkalan memiliki banyak kecamatan yakni 18 kecamatan yang tersebar luas di Bangkalan. Arosbaya merupakan salah satu kecamatan yang ada di Bangkalan yang memiliki cagar budaya religi yakni Makam agung Arosbaya. Menurut beberapa tokoh Madura, makam agung ini merupakan makam leluhur para tokoh raja Madura bagian barat. Mulai kerajaan Majapahit tepatnya Raden Brawijaya V yang telah masuk Islam. Makam agung berkaitan dengan tahun bulan dan tanggal hari jadi Bangkalan.
Makam agung merupakan tempat persemayaman makam kyai Pragalbo (pangeran Islam Ongghuk) dikenal sebagai pangeran Plakaran yang meninggal pada tahun 1450 s (1531M), Kyai Pratanu atau Panembahan Lemah Duwur, dan Raden Koro atau Pangeran Tengah, berada berurutan di batur utama sisi timur, tengah dan barat.
"Pembangun Gapura yang merupakan bentuk atau tanda bukti dari Desa ataupun Destinasi Religi ini, di bangun dengan diameter, Lebar 6 meter, Tinggi 5 meter, dan di hiasai oleh taman taman juga sampai menghabiskan waktu sekitar 22 hari kerja," ujar Kades Supriadi.
Penulis. Adi
Editor :Titus Yohanes
Source : Adi