Normalisasi Saluran Drainase Kelurahan Kertosari Dikeluhkan Warga 

Banyuwangi - Setiap musim hujan turun dengan intensitas tinggi maka beberapa pemukiman warga selalu tergenang akibat luapan air saluran dari drainase. Hal ini menjadi keluhan warga, maka dari itu normalisasi drainase dan anak sungai harus dilakukan untuk mencegah terjadinya banjir akibat air hujan, karena drainase tidak mampu menampung debit air serta mengalirkannya ke sungai.

Saluran air pada drainase memang masalah yang harus dituntaskan, Permasalahan drainase ini telah menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi Pemerintah, tetapi hingga saat masih ada saluran drainase dan anak sungai yang tersumbat sehingga airnya tidak lancar yang akan memgakibatkan banjir.

Seperti beberapa waktu lalu pemerintah melalui Dinas PU Pengairan Banyuwangi menghucurkan anggaran untuk,Progam Normalisasi Drainase JL Ikan Arwana, Kel Kertosari, Kec Banyuwangi dengan anggaran Rp 199.571.000,00  tetapi sangat disayangkan pengerjaan tersebut diduga tidak maksimal hal ini pun diungkap kan oleh salah satu warga sekitar yang berinisial PM, mengatakan

Normalisasi Saluran Drainase tersebut seolah dilakukan setengah hati. Buktinya, lumpur dan sampah ditumpuk  di pinggir bantaran aliran sungai tidak diangkut dan dibuang. 

Pengerjaan normalisasi saluran drainase ini saya menduga  dikerjakan secara asal-asalan. Hasil dari pengerjaan normalisasi, kata dia, tidak akan membawa dampak yang baik ketika hujan turun lagi.

“Nampak dari pengerjaan tersebut Hanya dirapikan saja samping saluran drainase dan  hanya dikeruk sedikit. Percuma saja seperti ini  karena saluran tersebut tetap dangkal dan jika hujan nanti air masih bisa meluap. Menurut saya, pemegang proyek dalam normalisasi saluran drainase  diduga dilakukan dengan asal-asalan karena mereka dalam melakukan perbaikan kerjanya tidak maksimal,” terangnya.

Ia meminta agar instansi terkait meninjau langsung ke lapangan dan melihat langsung hasil dari normalisasi  saluran darainase  yang baru beberapa hari ini sudah selesai.

”Kalau tidak ada pengawasan  dari dinas terkait  seperti ini hasilnya, pengerjaan nya diduga terkesan asal-asalan, hanya menghamburkan uang rakyat saja,” katanya pada Selasa (13/12/2022).

Ditempat yang berbeda, Nuris selaku PPTK Dinas PU Pengairan saat dikonfirmasi awak media mengatakan, bila saluran yang dinormalisasi itu bukan sungai besar. Pihaknya menilai pekerjaan sudah maksimal sesuai kontrak.

"Adanya pendangkalan karena hujan, sehingga air besar membawa material. Untuk yang sebelah selatan, jika terlalu melebar, kita kuatir terkena pondasi bangunan sebelah, juga terhalang pipa saluran tambak," ungkapnya. (Hns)