Jalur Budidaya Mutiara Milik PT Disthi, Di Klosot Menjadi Perhatian LSM Formasi

Jalur Budidaya Mutiara Milik PT Disthi, Di Klosot Menjadi Perhatian LSM Formasi
Banyuwangi|Seiring berita keluhan nelayan tradisional lokal yang merasa di prank oleh perusahaan budidaya mutiara kini menuai perhatian publik, karena hal tersebut terkesan menguasai ladang laut yang sudah bertahun-tahun dijadikan tempat mengais rezeki para penangkap ikan warga muncar, karena jalur pemasangan pembatas tersebut semakin diperlebar sehingga dianggap merebut hak hak pencari ikan didaerah Klosot tersebut, yang menjadi aneh adalah yang kata nya ingin bermusyawarah kok tiba-tiba sudah muncul izin pusat (kementerian perikanan) padahal pertemuan dengan nelayan belum ada musyawarah (kesepakatan) yang ada.
H. Khasim selaku tokoh nelayan yang membawai sebanyak 700 nelayan lokal justru sangat menyayangkan kenapa searogan itu, justru sudah muncul izin pelebaran tanpa adanya musyawarah terlebih dahulu,dan sudah dipasang Jalur jalur ditengah laut dengan tali pelampung yang berbentuk mirip keramba,sehingga kami sebagai Nelayan lokal merasa dipersempit hak hak kami untuk mencari rezeki dilaut, kami hanya mengandalkan hasil laut demi kebutuhan keluarga dirumah, setelah ini terjadi kegaduhan akan ada musyawarah, ini sangat mencinderai kami sebagai Putra putra Nelayan Asli Muncar ini.
Dari jaman dulu kami bebas mencari ikan, dimanapun laut Banyuwangi ini sekarang malah dibatasi oleh perusahaan "PT Disthi Mutiara Suci"
Jumat (04/07/25)
Senada dengan Momon , mengucapkan
Setiap hari kami kebingungan dan harus apa yang kami lakukan, ditambah cuaca laut kurang bersahabat, sementara Klosot tempat strategis untuk mencari ikan dan bisa bersandar dipinggiran pantai, kami sejak turun menurun sudah beraktivitas sebagai nelayan lokal, sesungguhnya yang patut kami pertanyakan, Pemerintah daerah kabupaten Banyuwangi sejauh apa memberikan pelayanan terhadap warganya, karna hal ini menyangkut hajat hidup orang banyak, kami warga nelayan Banyuwangi hanya ingin diorangkan diajak ngobrol dan diberi penjelasan detail (Sosialisasi) terlebih dahulu jangan langsung muncul Surat izin dari pusat, bukankah sama Antara Hak Dan Kewajiban sesama Rakyat Indonesia.
juga hal ini sesuai dengan harapan Presiden RI Prabowo Subianto tentang "Ketahanan Pangan
H. Didik Ketua Formasi berencana menemui para nelayan tradisional lokal di pelabuhan Muncar untuk memberikan dukungan dan suport serta bisa mengawal Polemik hingga sampai pada titik penyelesaian, dan turut memberikan kontribusi lewat beberapa cara termasuk menghubungi beberapa pentolan Pemerintah di kabupaten Banyuwangi, karena mereka (nelayan tradisional) adalah warganya yang terus dikawal, jangan biarkan mereka berjuang sendiri dalam menghadapi kegaduhan ini.
Beberapa tokoh dikecamatan Muncar, yang tak mau disebut namanya, saya berharap semua pihak harus berbicara dengan kepala dingin dan tetap mengedepankan rasa menghormati serta, semoga problem ini lekas selesai dan menemukan solusi yang baik dan terbaik.
***
Editor :Titus Yohanes