Figurnya Melambangkan Nasiolis-Religius, Prabowo-Muhaimin Berpeluang Untuk Berkoalisi

M.LUKMAN
Banyuwangi News - Menjelang Pemilu 2024, semua partai politik (PARPOL) disibukkan untuk melakukan penjajakan dan pemetaan membangun koalisi. Karena politik itu sangat dinamis atau cair, dan diprediksi akan ada tiga poros koalisi yang nantinya bakal meramaikan hajat lima tahunan ini.
Begitu kata M. Lukman Wakil Ketua I Lembaga Diskusi Kajian Sosial Pilar Jaringan Aspirasi Rakyat (LDKS PIJAR) kepada awak media hari Selasa, 31 Mei 2022.
"Sementara ini yang kami lihat ada tiga poros yaitu Gerindra- PDIP, Golkar-PAN-PPP dan Nasdem-PKS-Demokrat. Sementara PKB masih belum masih belum menentukan sikap, masih berkemungkinan bergabung dengan salah satu tiga poros tersebut atau mungkin memecahkan poros yang ada dengan membuat poros sendiri," Ujar Lukman.
Masih menurut Lukman, puluang PKB bergabung dengan poros yang saat ini nampak sangat kecil, yang memungkinkan partai besutan Cak Imin itu membuat poros sendiri dengan bermanuver dengan Gerindra.
"Meskipun di berbagai media santer diberitakan Prabowo akan berduet dengan Puan, namun menurut hemat kami hal itu kecil kemungkinannya. Karena PDIP sebagai partai pemenang pemilu 2019 dan bisa mengusung sendiri capres tanpa koalisi tak akan rela hanya menjadi cawapres," Urainya.
Aktivis asal Rogojampi ini sependapat dengan gagasan Ketua Umum mereka (Bondan Madani) jika Capres-cawapres 2024 harus melambangkan perpaduan Nasionalis-Religius. Ketika Gerindra membuat poros dengan PKB syarat ambang batas presiden sudah cukup jika kedua partai berkoalisi.
"Prabowo Subianto ketum Gerindra yang saat ini menjabat sebagai menhan merupakan mantan prajurit TNI, sudah pasti beliau sosok nasionalis. Sedangkan Muhaimin Iskandar ketum PKB yang saat ini menjabat sebagai Wakil Ketua DPR-RI merupakan tokoh NU yang berasal dari kalangan pesantren. Jadi ketika berkoalisi simbol Nasionalis-Religius ada pada mereka berdua," Terang Lukman.
Ketika dari tiga kali pilpres yang diikuti Prabowo, tidak pernah terlihat mantan menantu Soeharto ini berkoalisi dengan kader berlatar belakang NU. Dan ini juga menjadi pembuktian Cak Imin dalam pilpres 2024 bahwa dirinya merupakan figur yang memiliki pengaruh di warga Nahdiyin.
"Apakah nantinya Gerindra berkoalisi dengan PKB dan Prabowo berduet dengan Cak Imin dalam pemilu 2024, semuanya bisa saja terjadi. Karena segala kemungkinan bisa terjadi dalam politik bahkan diluar nalar yang membuat banyak kalangan terkejut bisa tersaji". Tuturnya (jo)
Editor :Titus Yohanes
Source : M.lukman.LDKS PIJAR