Tak Hanya Bantuan Ikan, Masyarakat Juga Pertanyakan Dana Kelompok Ternak Ayam

Tak Hanya Bantuan Ikan, Masyarakat Juga Pertanyakan Dana Kelompok Ternak Ayam
Banyuwangi - Selain menyoroti dugaan penyimpangan anggaran ketahanan pangan untuk kelompok ikan di dusun krajan desa lemahbang dewo, masyarakat juga menyoroti dugaan penyimpangan anggaran ketahanan pangan didusun kebalen kidul desa lemahbang dewo.
Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Laskar Arum, Agus Handoko saat dikonfirmasi media, Sabtu (20/5/2023) menyatakan bahwa anggota kelompok banyak yang tidak tahu menahu.
"Kami sudah menanyakan kepada beberapa anggota kelompoknya, dan kebanyakan dari mereka tidak tahu menahu besaran anggaran dari desa kepada kelompok," kata Handoko.
Handoko menjelaskan, anggota kelompok hanya mendengar bahwa bantuan dari desa berupa ayam sekitar 500 sampai 600 ekor.
"Perhitungan dari salah satu anggota kelompok yang berpengalaman beternak ayam hanya sebesar 17,5 juta, itu untuk biaya pembelian bibit ayam sebanyak 500 ekor plus biaya pakan dan obat, jadi total biaya untuk beli bibit, pakan dan obat sampai panen hanya sekitar 17,5 juta," urai Handoko.
Sedangakan informasi yang diterima Handoko, anggaran untuk kelompok ayam di dusun kebalen kidul sekitar 72 juta.
"Terus sisa anggarannya kemana?" tanya Handoko.
Sebelumnya diberitakan, program ketahanan pangan yang bersumber dari anggaran pendapatan belanja desa (APBDES) desa lemahbang dewo tahun anggaran 2022 diduga sarat penyimpangan.
Anggaran ketahanan pangan untuk dusun krajan sekitar sebesar Rp. 72.000.000. Realisasi hanya berupa bibit ikan sebanyak 10 ribu ekor dan beberapa peralatan lainnya yang ditaksir hanya sekitar 15 juta rupiah.
Anggaran ketahanan pangan untuk dusun kebalen lor sekitar sebesar Rp. 34.000.000. Realisasi hanya berupa bibit lele sekitar 6 ribu ekor, kolam terpal empat buah, mesin sanyo satu buah dan tandon air 350 liter satu buah. Bantuan itu jika di taksir senilai 15 juta rupiah. Sedangkan pakan untuk ikan disimpan di kantor desa, masyarakat mengambil di kantor desa jika pakannya habis.
"Anggaran ketahanan pangan untuk dusun Satriyan hampir sama dengan dusun kebalen lor," kata Handoko.
Dari hasil investigasi yang dilakukan oleh timnya imbuh Handoko, di duga ada selisih anggaran sebesar Rp. 130.000.000.
"Kami sudah melaporkan dugaan penyimpangan anggaran tersebut ke kejaksaan dan inspektorat, tinggal kita menunggu mereka turun ke lapangan," pungkasnya.
Sebagaimana diberitakan sebelumnya Kepala desa Lemahbang dewo, Edi Sunarko membantah adanya dugaan penyimpangan itu.
"Desa sudah melakukan perihal ketapang sari dan sudah direalisasikan kepada kelompok," kata Edi.
Untuk kelompok ikan disaluran air yang didusun Krajan, Edi sebelumnya sudah mengingatkan kelompok agar tidak melakukan budidaya ikan di saluran itu.
"Tapi kelompoknya memaksa untuk tetap disitu ya sudah kita mau apa, akhirnya kena banjir," kata Edi.
Editor :Titus Yohanes