Ketua KPB Ngopi Bareng Bersama Komunitas Jurnalis Jawa Timur, Menatap Banyuwangi yang Lebih Baik

Ketua KPB Ngopi Bareng Bersama Komunitas Jurnalis Jawa Timur, Menatap Banyuwangi Yang Lebih Baik
Banyuwangi, Sigapnews.co.id - Acara silaturahmi ngopi bareng yang bertempat di salah satu Cafe Banyuwangi, Alhamdulillah berjalan dengan lancar.Sudah hampir beberpa bulan lebih Komunitas Pemerhati Banyuwangi tampil di peredaran
Ketua Umum Komunitas Pemerhati Banyuwangi Agung Bramantyo menyampaikan, Komunitas ini hanya merupakan wadah untuk berinteraksi secara harmonis, saling memberi dan menerima pendapat, serta ide-ide positif yang membangun, sehingga timbul saling pengertian tentang peran, tugas, dan fungsinya
Agung juga mengatakan, Ngopi bareng ini hanya sekedar mempererat silaturami antara lembaga dan media.
"Saya juga menyampaikan kepada teman media berikanlah berita yang memotivasi dan membangun, agar masyarakat mendapatkan informasi yang menyejukkan,” ujarnya Kamis (9/5/2024)
Dan saya berharap kehadiran pers di Kabupaten Banyuwangi yang tercinta ini dapat terus memberikan pemberitaan-pemberitaan yang berimbang serta edukatif bagi masyarakat.
"Harapan kita kepada rekan-rekan wartawan mari kita bersama-sama membangun Banyuwangi ini. Agar kedepan lebih baik," pintanya.
"Kegiatan ngopi bareng ini dilaksanakan dengan tujuan menjalin hubungan yang baik dan harmonis dengan segenap anggota KPB dan wartawan. Sebagai wujud tercipta kerukunan dan ketentraman yang damai,” cetusnya
Ketua Komunitas Jurnalis Jawa Timur (KJJT) Riky sulivan juga mengatakan, untuk membangun negeri tidak bisa dilakukan oleh diri sendiri atau kelompok kecil, melainkan kelompok besar, yaitu para anak bangsa. Untuk itu diperlukan sinergisitas dengan berbagai kalangan.
"Saya juga meminta kepada rekan-rekan media yang tergabung di KJJT, dalam mempublikasikan informasi kepada publik perlu diperhatikan nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat. Ketika menyiarkan berita mengenai peristiwa konflik misalnya, penulis berita diwajibkan untuk menjaga independensi dan netralitas, menghormati perbedaan suku, agama, ras dan golongan. Berita yang dibuat serta disiarkan kepada publik untuk mempertimbangkan munculnya kemungkinan ketidaknyamanan publik. Jurnalis harus bekerja dalam koridor yang tepat dan menaati 11 Kode Etik Jurnalistik," ucapnya.
Editor :Titus Yohanes