Siti Mafrochatin Ni’mah Pimpinan Perempuan Pertama Dari PKB di DPRD Banyuwangi

Siti Mafrochatin Ni’mah Pimpinan Perempuan Pertama Dari PKB di DPRD Banyuwangi
Banyuwangi, Sigapnews.co.id - Susunan pimpinan periode ini relatif sama dengan periode sebelumnya. Periode kali ini, Ketua DPRD Banyuwangi, diisi oleh Politisi PDI-P, I Made Cahyana Negara. Dan tiga kursi wakil ketua diisi oleh politisi PKB Siti Mafrochatin Ni’mah, Partai Demokrat Michael Edy Hariyanto, dan politisi Partai Golkar Ruliyono.
I Made Cahyana Negara telah menduduki kursi ketua DPRD untuk ketiga kalinya secara berturut. Sementara Michael dan Ruliyono juga telah menduduki kursi pimpinan dewan pada periode sebelumnya.
Wajah baru dalam kursi pimpinan DPRD periode ini adalah Siti Mafrochatin Ni’mah. Dia sudah 3 kali menjadi anggota dewan dan pada periode sebelumnya dia menjabat sebagai ketua Komisi II.
Selesa pelantikan, perempuan yang akrab disapa Ni’mah ini menyampaikan terimakasihnya kepada DPP PKB yang sudah mempercayakan amanah pimpinan dewan kepadanya. Apalagi ini adalah tonggak baru, pertamakali dalam sejarah PKB mengutus kader perempuan sebagai wakil pimpinan di DPRD Banyuwangi.
"Jadi kedepan kami ingin mengupayakan anggaran lebih memihak kepada rakyat. Kami akan mengupayakan tahapan pembahasan anggaran lebih tertib lagi. Selanjutnya sinergitas eksekutif dan legislatif lebih baik lagi,” ucapnya (2/10/2024)
Selanjutnya dia juga kami berfokus pada program peningkatan kesejahteraan perempuan, mempertajam strategi pengentasan kasus stunting, peningkatan kualitas kesehatan begitupun dengan menekan kasus siswa putus sekolah.
“Kasus-kasus itu bisa ditekan, utamanya pendidikan sebagai investasi jangka panjang bisa lebih ditingkatkan lagi,” bebernya.
Lama di komisi II yang berfokus pada sektor pertanian, pada periode kali ini dia juga bakal tetap mengawal persoalan-persoalan pertanian. Melihat banyaknya persoalan di sektor pertanian sebetulnya membuatnya sangat prihatin.
Aturan Permentan nomor 10 tahun 2021 tentang pembatasan distribusi pupuk subsidi, kata dia, benar-benar membuat petani kesusahan. Hasilnya produk pertanian menjadi tidak bisa maksimal.
"Kami berharap pada pemerintah pusat anggaran agar yang di gelontorkan bisa berpihak kepada petani," tutupnya.
Editor :Titus Yohanes
Source : DPRD