P2MB Gelar Penyuluhan Bahaya Penyalahgunaan Narkoba Bagi Generasi Muda Banyuwangi

Banyuwanginews - Perkumpulan Pemuda Mandiri Banyuwangi (P2MB), Kabupaten Banyuwangi dengan difasilitasi oleh Pemerintah Desa Rogojampi, mengadakan kegiatan sosialisasi dan penyuluhan tentang bahaya narkoba di lingkungan generasi muda, pada Jum'at (4/11/2022) siang, bertempat di pendopo kantor Desa/Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi 

Turut hadir dalam kegiatan itu,  Forpimka (Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan) Rogojampi, pihak Dispora (Dinas pemuda dan olah raga) Banyuwangi,  dan diikuti oleh sedikitnya 130 orang peserta, kaum muda perwakilan dari beberapa kecamatan di Kabupaten Banyuwangi.

Ketua P2MB, Agus Karyadi kepada media ini mengatakan, bahwa peserta dari kegiatan itu adalah para pemuda yang merupakan generasi penerus bangsa. Maka, pihaknya menginginkan, agar para peserta dapat menjadi agen perubahan dan contoh yang baik.

"Materi dan ilmu yang didapatkan dari pemaparan ini, semoga bermanfaat, dan nantinya bisa di getok tularkan pada warga di lingkungannya masing-masing," harapnya.

Menurut Agus, P2MB yang terbentuk pada tahun 2019, selain melakukan sosialisasi bahaya narkoba, juga aktif di bidang lain dalam kegiatan sosial kemasyarakatan.

"Kita juga melakukan sosialisasi di bidang pencegahan HIV Aids, yang akan kita laksanakan lagi di bulan ini di Kecamatan Srono. Pasca kegiatan ini,  kita langsung merapat di kecamatan Kalibaru, ke tempat yang terkena banjir. Kita akan lakukan bantuan, sesuai apa yang dibutuhkan oleh saudara kita yang terdampak banjir," ungkapnya. 

Dalam sambutannya, Kabid. Pemuda pada Dinas pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Banyuwangi, Teddy Radiansyah mengatakan, jika kegiatan itu menggunakan anggaran dana hibah dari Dispora, sehingga pihaknya bertugas memonitor dan melakukan evaluasi.

"Setiap tahun kita laksanakan kegiatan, karena dispora sifatnya khusus untuk kepemudaan, jadi sesuai  undang-undang, dibatasi sasarannya pada warga yang berusia 16 hingga 30 tahun. Kegiatan yang sama juga akan dilakukan di bulan ini, bertempat di kecamatan Rogojampi, dengan nara sumber dari Polresta Banyuwangi, dinas kesehatan, juga dari lembaga-lembaga yang berkompeten dalam masalah penyalahgunaan narkoba. Kita prioritaskan digelar pada daerah yang berstatus zona merah penyalahgunaan narkoba. Selanjutnya kita gelar di kecamatan Genteng dan kecamatan Muncar," terangnya.

Masih menurut Teddy, tugas  dan kewajiban pemerintah terkait kepemudaan diamanatkan dalam undang-undang, ada 3 hal yang harus diadakan.

"Tiga hal tersebut, menyangkut  penyelenggara, pemberdayaan dan pengembangan. Kegiatan yang kontinyu kita lakukan, diantaranya adalah sosialisasi bahaya narkoba, wawasan kebangsaan dan patriotisme. Sedangkan  pemberdayaan melalui kewirausahaan, disesuaikan dengan potensi kewilayahan. Semua kegiatan itu, diusulkan terlebih dahulu melalui musrenbangdes," tandas Teddy.

Sedangkan Kapolsek Rogojampi, Kompol. Sudarsono menegaskan akan pentingnya komitmen bersama msyarakat untuk pemberantasan penyalahgunaan narkoba, karena Kepolisian tidak bisa melakukan sendiri.

"Di Polsek Rogojampi ada 7 perkara yang kita proses terkait kasus narkoba. Kebanyakan adalah kasus pil trex. Pinsipnya komitmen,  kerjasama dan keaktifan dari masyarakat untuk menginformasikan terkait keberadaan narkoba," tegasnya. 

Faruq, selaku pemateri dari Institusi Penerima Wajib Lapor (IPWL) di Banyuwangi, dalam paparannya memberikan materi sosialisasi tentang jenis dan golongan narkoba, bahaya penyalahgunaan narkoba dan cara menjauhi narkoba, dengan tujuan agar para pemuda lebih mengetahui berbagai golongan narkotika, serta dampak bahaya penggunaan narkotika. Sehingga, para peserta dapat menjauhi dan bebas dari pengaruh narkotika.
   
Selain dilakukan pemaparan terkait bahaya narkoba, juga di adakan sesi tanya jawab, sehingga para peserta lebih memaham  terkait pencegahan dan bahaya penyalahgunaan narkoba. (Jh)