Kadept Tipikor dan Investigasi AMI Pertanyakan Kinerja Kejari Sumenep

Tipikor & investigasi
“Sabar dulu, kita tidak mau tergesagesa dalam menetapkan tersangka kasus pembelian kapal 'ghoib' oleh BUMD di Sumenep. Dan saat ini sudah kita tingkatkan pada penyidikan awal, baru setelah itu akan dinaikkan lagi ke penyidikan khusus. Nah disinilah baru kita menetapkan siapa saja yang menjadi tersangka,” tegasnya.
Novan memastikan, pihaknya tidak akan bermain-main dengan kasus yang statusnya sudah dinaikkan ke tingkat penyidikan.
Hanya saja pihaknya harus lebih hati hati untuk menetapkan siapa saja yang akan dibidik menjadi tersangka. Sebab, jika salah dalam penetapan tersangka akan mebjadi sangat fatal.
“Dalam perkara seperti ini, tim harus mengkaji dan mendalaminya secara matang, dan harus memiliki minimal dua alat bukti yang kuat dan meyakinkan agar tersangkanya nanti tidak mudah menghilangkan alat bukti dan kami juga tidak salah menetapkan siapa saja tersangkanya,” terangnya.
Pria bertubuh jangkung dengan perawakan orang barat itu, memastikan hingga saat ini masih terus melakukan pendalaman, dengan meminta keterangan dari sejumlah orang yang dinilai mengetahui persoalan tersebut, bahkan kata dia sudah ada 20 orang lebih baik dari orang sipil maupun ASN yang dihadirkan untuk dimintai keterangan secara utuh.
“Akhir Agustus itukan baru dilakukan penyelidikan, dan pada awal Oktober ini kita sudah menaikkannya ke tahap penyidikan umum dan nanti ke penyidikan khusus. Nah disini baru nanti kita bisa menetapkan siapa saja tersangkanya. Jadi tidak apa apa ada orang yang mengatakan Kejaksaan tidur, yang penting kita buktikan nanti,” pungkasnya.
Read more info "Kadept Tipikor dan Investigasi AMI Pertanyakan Kinerja Kejari Sumenep" on the next page :
Editor :Titus Yohanes