Masyarakat Tidak Perlu Retorika, Tetapi Seorang Pemimpin yang Tidak Banyak Bicara Tapi Banyak Kerja

Agung Ketua KPB
Penulis Opini: Agung Ketua KPB. Pada Senin (17/6/2024)
Sigapnews.co.id - Beberapa bulan lagi pesta demokrasi kembali akan digelar, Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak tahun 2024.Para politisi dan calon politisi “bermetamorfosis” menjadi orang yang baik, dermawan, suka menyapa, ramah, dan murah senyum. Bukan hanya kepada orang sekitar mereka, kepada yang tidak dikenal pun mereka baik.
Dengan maraknya sikap seperti ini, sampai-sampai muncul celotehan di masyarakat, “jika ada orang yang tiba-tiba baik, dia pasti cabup/cawabup”. Celotehan ini ada yang cuma bersifat candaan, namun banyak juga yang berupa sindiran.
Menjadi orang baik tidak ada salahnya. Semua agama memerintahkan umatnya menjadi orang baik. Namun, orang baik itu harus konsisten, bukan dadakan dan bukan musiman.
Kita berharap, para politisi dan calon politisi yang mau nyalon di pilkada 2024, baiknya terus-menerus. Tidak hanya saat ada maunya saja baik-baikin masyarakat. Terpilih atau tidak terpilih pada 2024, mereka harus tetap baik, ramah, dan dermawan kepada sesama.
Sayangnya, hal ini belum terwujud di masyarakat. Para calon pilkada cabup/cawabup biasanya hanya baik sementara. Hanya saat masa kampanye. Setelah Pemilu selesai, kebaikan mereka juga selesai. Yang terpilih, lupa. Yang tidak terpilih, stres.
Beberapa bulan ini sudah bermunculan muncul sosok orang baik dadakan di media sosial ya bisa dibilang, sosok tersebut setiap hari nya mementingkan masyarakat dengan cara, berbagi sembako dan selalu dekat kepada masyarakat yang membutuhkan nya.
Dengan banyaknya orang baik dadakan ini, publik harus lebih waspada. Jika Cabup/Cawabup tersebut kebaikan nya palsu, lebih baik ditolak saja. Percuma. Ujung-ujungnya kita akan sakit hati.
Maka dari itu saya mengajak kepada semua lapisan masyarakat, tokoh agama, dan tokoh pemuda agar nantinya pemilihan bupati pilihlah calon pemimpin yang memiliki integritas, merakyat dan memiliki pemahaman tata kelolah pemerintahan yang sebenarya.
Pilihlah calon bupati yang asli baiknya. Tanpa dibuat-buat, tanpa rekayasa, dan kebaikannya konsisten. Pilihlah cabup/cawabup yang senyumnya asli, ramah alami, dan dermawannya dengan penuh keikhlasan
Jangan pilih yang hanya pintar omong kosong saja, karena masyarakat tidak perlu retorika akan tetapi yang diharapkan adalan seorang pemimpin kurang bicara tapi banyak kerja serta memiliki kebijakan untuk kesejahteraan masyarakat.
Editor :Titus Yohanes