Bandit Politik Mendulang Uang Jelang Pilkada

Ketua KPB. Agung Bramantyo
Sigapnews.co.id - Komunitas Pemerhati Banyuwangi (KPB) Agung Bramantyo, memberi sinyal peringatan jelang pemilihan kepala daerah (pilkada) serentak yang akan digelar serentak akhir tahun ini. Berdasarkan hasil pantauan selama ini, pilkada merupakan ajang para bandit politik mendulang uang.
Pilkada merupakan angin segar bagi para bandit politik untuk mempermainkan sirkulasi uang di lapangan. Titik paling rawan yang menjadi ladang korupsi adalah jual-beli nominasi kandidat kepala daerah.
"Partai politik biasanya akan menawarkan diri menjadi 'perahu' untuk mencari 'mahar'
Setelah mendapat "tumpangan", kandidat atau kepala daerah terlebih dulu akan bersaing dengan calon lain di internal partai sebelum berkompetisi dalam bursa pencalonan kepala daerah. Dengan kata lain, kandidat sejak awal sudah harus mencari biaya untuk mendongkrak popularitas.
Apabila kandidat mendapat restu dari partai untuk maju dalam pilkada, kandidat biasanya akan diikat oleh kesepakatan yang mengharuskan calon kepala daerah memenuhi janji permintaan tertentu sekiranya dia terpilih dalam pilkada. Sangat ngeri.
"Artinya, kebanyakan lelang kandidat ini bukan lagi jual-beli putus. Pasti selalu ada kelanjutannya,
Dan untuk membiayai duit kampanye, kandidat mau tak mau harus punya cara mendulang modal. Kebanyakan kepala daerah mengaku memodali biaya kampanye dengan menggunakan uang dari kantong sendiri.
Namun dari pemikiran penulis,biaya politik untuk mendongkrak popularitas dalam kampanye tidaklah murah. Kepala daerah biasanya mengandalkan duit dari hasil sumbangan pihak lain.
Bisa saja penyumbang terbesar adalah perusahaan yang punya kepentingan dengan kemenangan mereka.Biasanya nama mereka tak ingin tercatat dalam daftar penyumbang
Tidak menutup kemungkinan pengusaha atau pihak swasta berani mengeluarkan sumbangan lebih dari batas maksimum karena punya kepentingan agar proyek mereka diloloskan atau dibantu oleh kandidat kepala daerah yang mereka usung. "Tapi ada yang lebih mengerikan dari itu. Di KPB, kami kategorikan mereka sebagai penguasaha spesialis APBD.
Pengusaha jenis itu tidak hanya memberikan sumbangan. Mereka biasanya memberanikan diri berperan sebagai tim sukses, juru kampanye, sekaligus konsultan politik.
Bisa dikatakan pengusaha spesialis APBD rela mengerahkan dana habis-habisan karena bakal turut andil dalam perumusan dan pemilahan proyek yang dianggarkan APBD.
"Para pengusaha jenis ini akan memperjuangkan mati-matian agar kandidatnya menang. Sebab jika calon mereka kalah, uang yang mereka sumbangkan pun akan sirna.
Penulis: Agung Bramantyo Ketua KPB Jum'at (7/6/2024)
Editor :Titus Yohanes
Source : KPB