Suara Rakyat Adalah Suara Tuhan, Tolak Money Politik di Dalam Kontestasi Pemilu 2024

Agung Bramantyo, Salah Satu Aktivis di Banyuwangi
Sigapnews.co.id | Banyuwangi - Dalam menghadapi pesta demokrasi Pemilihan Umum Tahun 2024. 'Tolak Money Politik' merupakan seruan kepada seluruh masyarakat untuk menolak, menghindari, dan membentengi diri dari godaan politik uang dalam kontestasi Pemilu.
Salah satu aktivis di Rogojampi Agung Bramantyo, menjelaskan, terkait pesta demokrasi adalah hajatan milik rakyat. Melalui Pemilu, rakyat akan memilih dan menentukan nasibnya untuk lima tahun ke depan.
"Pemimpin yang terpilih merupakan representasi dari harapan rakyat akan sebuah perubahan, keadilan, dan kesejahteraan bagi segenap anak bangsa khusunya di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur. Saya hanya meminta kepada para Partai Politik jauhkan kepentingan pribadi dan golongan demi mewujudkan tujuan Pemilu 2024 bersih dari permainan kotor atau Money Politik," ucapnya.
Menurutnya, Partai Politik (Parpol) seyogyanya memiliki peranan penting dalam kontestasi politik di Indonesia. Parpol menjadi pemegang suara rakyat yang mengantarkan para kadernya duduk pada jabatan publik, baik eksekutif maupun legislatif Yakni dengan tugas dan wewenangnya untuk membuat kebijakan atau Undang-Undang (UU) yang berkaitan erat dengan kepentingan rakyat. Untuk membuat iklim Pemilu yang jujur, bersih, dan adil, mari kita Berpolitik Cerdas Berintegritas yang bertujuan untuk memberikan yang terbaik bagi Kabupaten Banyuwangi ini, dan mari kita beradu ide serta gagasan, bukan beradu isi amplop
“Kita semua harus sadar demokrasi adalah kedaulatan rakyat. Karena itu, suara rakyat adalah Suara Tuhan. Saya mengajak jangan pernah memperjualbelikan suara rakyat pada Pemilu 2024," tegas Agung.
Dimana praktik politik uang telah membudaya dan mengkonstruksi proses demokrasi. Akibatnya, biaya politik membengkak, dan menjadikannya celah rawan bagi para calon peserta pemilu untuk bermain kotor dengan mencari sumber dana yang tidak baik.
"Ada masyarakat telah membenarkan kalau politik uang adalah hal wajar, fakta ini sangat ironis, sebab jika sosok yang dipilih tidak berintegritas maka bisa dipastikan kebijakan yang akan diambil kelak akan jauh dari harapan masyarakat," jelasnya pada Selasa (23/1/2024).
"Padahal jelas money politik atau politik uang sama dengan sumber masalah sektor politik. Politik uang yang lebih populer dengan istilah *Serangan Fajar* adalah tindak pidana yang memicu terjadinya korupsi,” tegas Agung.
Editor :Titus Yohanes
Source : Agung