Satu Hari Menjelang Perhelatan Seni Kolosal Gandrung Sewu

Satu Hari Menjelang Perhelatan Seni Kolosal Gandrung Sewu
“Terima kasih atas dedikasi kalian yang telah ikut melestarikan seni dan budaya daerah. Gandrung Sewu telah menjadi kebanggaan kita semua, betapa agungnya kebudayaan daerah Banyuwangi bersama dengan seni budaya daerah kita,” kata Guntur.
Sebelum dikukuhkan, para penari terlebih dahulu menjalani prosesi gladih bersih. Mereka memeragakan setiap gerakan koreografi yang telah dilatihkan selama ini.
Meski hanya berupa penampilan gladih bersih, pagelaran itu menyedot perhatian banyak orang. Ratusan penonton berkumpul untuk menyaksikan aksi para penari.
Sementara itu salah satu penari Gandrung Sewu Saraswati Khoirunnisa, siswi SMAN 1 Cluring kelas 10 mengaku semangatmengikuti Gandrung Sewu. Tahun ini merupakan kali ke-empat bagi dirinya mengikuti event yang digelar sejak 2012 ini.
“Tidak pernah bosan. Justru menjadi bangga, karena bisa empat kali ikut Gandrung Sewu,” kata Nisa.
Pertunjukkan Meras Gandrung juga disaksikan oleh para orangtua pelajar yang berpartisipasi dalam Gandrung Sewu. Salah satunya Al Hikmah (34). Ia mendampingi sang anak yang saat masih duduk di bangku kelas lima SDN Klatak Kalipuro. Selama dua bulan latihan Gandrung Sewu, ia mengaku terus mendampingi.
“Sebagai orang tua kami semua yang ada di sini sangat bangga. Kami semua tahu, dibalik padatnya mereka berlatih, namun semangat dan kebanggaan mereka menjadi hal yang istimewa dalam Gandrung Sewu ini. Saya sangat mendukung keterlibatan anak saya dalam event ini,” kata Hikmah.
Gandrung Sewu akan digelar Sabtu besok (26/10/2024) dan bakal menampilkan 1.350 penari dalam tari kolosal bertema “Payung Agung” yang merepresentasikan keberagaman etnis di Banyuwangi, meliputi suku Osing, Jawa, Madura, Mandar, dan Bali.
Read more info "Satu Hari Menjelang Perhelatan Seni Kolosal Gandrung Sewu" on the next page :
Editor :Titus Yohanes
Source : Banyuwangi Kab