Bondan Madani: Kami Akan Demo Lagi Di Depan Kantor BPKAD

Bondan Madani
SIGAPNEWS.CO | Banyuwanginews - Setelah cukup lama diam, akhirnya Bondan Madani angkat bicara terkait dirinya hadir dalam acara aksi yang dilakukan oleh Banyuwangi Corruption Watch (BCW) beberapa hari lalu di depan kantor Badan Pendapatan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD).
Dalam aksi tersebut, Ketua Umum Lembaga Diskusi Kajian Sosial Pilar Jaringan Aspirasi Rakyat (LDKS PIJAR) tampak hadir dengan ciri khasnya berkacamata hitam sambil membentangkan spanduk bertuliskan COPOT PLT KEPALA BPKAD.
"Sebagai sesama aktivis, kami selalu siap mensupport kelompok manapun atau siapapun yang menyuarakan kebenaran. Apalagi ketika hearing dua kali di DPR saya juga hadir," Kata Bondan, Senin, 08 Agustus 2022.
Si Raja Demo Bumi Blambangan ini juga menyayangkan kenapa sampai saat ini, kurang lebih 7 bulanan surat yang dilayangkan teman-teman BCW tidak dibalas oleh pihak eksekutif.
"Kan aneh, dan muncul berbagai macam asumsi ketika surat yang dilayangkan oleh lembaga tidak dibalas. Bahkan puncaknya teman-teman melakukan aksi, padahal sepengetahuan kami lembaga lain berkirim surat mengenai penjualan saham di balas oleh eksekutif," Ujarnya.
Masih menurut Bondan, wajar jika teman-teman BCW dan para aktivis lain menduga kuat adanya korupsi terkait penjualan saham pemkab di tumpang pitu, karena surat yang dilayangkan BCW tidak dibalas oleh eksekutif dalam hal ini BPKAD.
"Kalau memang tidak ada masalah harusnya surat dari BCW di balas kan, bukannya dibiarkan seperti ini. Terkesan seperti ketakutan pihak BPKAD untuk membalas surat dari teman-teman BCW," Terangnya.
Ketika pihak wartawan bertanya langkah apa yang akan dilakukan oleh LDKS PIJAR, Alumni Muda HMI ini menjawab akan melakukan aksi juga dalam waktu dekat ini.
"Ketika ada kebijakan yang menyimpang, itu merupakan konsumsi publik. Jadi ya sah-sah saja jika nantinya kami melakukan aksi juga, apalagi ini berkaitan adanya indikasi korupsi uang rakyat," Pungkasnya.
"Kami pastikan dalam waktu dekat LDKS PIJAR akan turun ke jalan, karena menurut hemat kami permasalahan ini terlalu berlarut-larut dan terkesan ada yang disembunyikan." Imbuhnya.(joh)
Editor :Titus Yohanes