Berkemungkinan Terbentuk Empat Poros Koalisi PILPRES, Namun PDIP Berangkat Sendiri

Tampak Ketum LDKS PIJAR
Seperti diketahui bersama, Megawati berencana mengusung Puan Maharani Ketua DPR-RI, Sedangkan Jokowi kemungkinan besar mendukung Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Wacana Cerai Politik pun semakin mencuat ke permukaan akibat beda pilihan CAPRES yang akan dicalonkan oleh keduanya.
"Jokowi seorang kader dan merupakan presiden dua periode yang diusung oleh PDIP, jika memang 2024 bersebrangan dengan CAPRES pilihan partainya, ini menjadi tantangan tersendiri bagi Megawati dan PDIP. Soliditas dan militansi kader benar-benar diuji, namun di lain sisi ini menjadi motivasi besar untuk partai berlogo banteng untuk melawan kadernya yang tidak satu komando atau mbalelo," tukasnya.
Si Raja Demo ini menambahkan, kalau nantinya PDIP mengusung CAPRES-CAWAPRES sendiri tanpa koalisi, dapat dipastikan akan memilih kader NU sebagai pasangannya. Meskipun NU bukan partai politik, namun sebagai Organisasi Massa (ORMAS) terbesar di Indonesia, setiap PARPOL pasti berharap dukungan dan ingin maraup suara terbanyak dari ORMAS yang saat ini di pimpin oleh KH. Yahya Cholil Staquf atau yang biasa di panggil Gus Yahya.
"Kemungkinan besar CAWAPRESnya dari NU, karena ada Mardani H. Maming Ketum DPD PDIP KALSEL yang saat menjadi sebagai BENDUM PBNU. Belum lagi SEKJEND PBNU Saifullah Yusuf memiliki kedekatan dengan Megawati karena dulu pernah dititipkan Gus Dur ke PDIP. Bahkan ada yang mengartikan bahwa Gus Ipul adalah simbol aliansi antara Gus Dur dan Megawati. Jadi komunikasi PDIP dengan PBNU lebih cair dan lebih mudah di periode ini," pungkasnya.
"Menurut kami jika CAPRES dari PDIP benar Mbak Puan, maka kader NU yang berpeluang besar menjadi CAWAPRESnya adalah Gus Ipul dengan tiga alasan kuat melatarbelakanginya. Alasan pertama, karena beliau orang yang sudah dikenal baik oleh Megawati ketum DPP PDIP, bahkan ketika di PILGUB JATIM yang harusnya PDIP bisa mencalonkan CAGUB, malah merelakan kadernya sebagai CAWAGUB Gus Ipul. Kedua, beliau adalah salah satu tokoh muda Nahdiyin yang memiliki berpengaruh besar di NU, terbukti dari kemenangan Gus Yahya di muktamar NU mengalahkan Incambent KH. Said Akil tak terlepas dari campur tanganya. Ketiga, Posisinya saat ini sebagai SEKJEND PBNU akan menjadi nilai tawar tersendiri untuk memperoleh suara signifikan dari akar rumput NU, baik itu struktural maupun kultural bahkan ke pesantren-pesantren tanpa harus diperintahkan," imbuhnya.(jo)
Read more info "Berkemungkinan Terbentuk Empat Poros Koalisi PILPRES, Namun PDIP Berangkat Sendiri" on the next page :
Editor :Titus Yohanes
Source : Ketum LDKS PIJAR