Pelanggan Program MBR Menangis, Ketua FRB dan Sekretaris PECARI Meminta BPK Untuk Mengaudit PUDAM

Pelanggan MBR
Banyuwangi | Banyuwanginews - Progam Hibah Air Minum yang di canangkan oleh Departemen Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat meninggalkan banyak permasalahan di kehidupan Masyarakat Banyywangi (khususnya bagi pelanggan PUDAM) salah satunya adalah dengan tidak disertai kemampuan membayar rekening air. Yang dirasakan masih terlalu tinggi, tarif minim rek. Air PUDAM ter rendah aja sebesar 31..140.Rupiah dari 0 -10 M3.
Bagi masyarakat berpenghasilan rendah tarif sebesar itu sangat banyak nilainya. Padahal progam MBR ini diperuntukkan Masyarakat yang berpenghasilan rendah, sudah selayaknya Pemerintah Daerah Banyuwangi, turut memecahkan masalah ini agar progam ini tidak muspro dan meninggal persepsi (kesan) yang kurang baik dimasyarakat.
Semenjak tahun 2020-2022 pelanggan yang menunggak rekening, Air PUDAM Banyuwangi semakin lama semakin bertambah jumlahnya baik pelanggan yang reguler (pelanggan biasa) maupun pelanggan MBR (pelanggan yang berpenghasilan rendah) naik 2 x lipat dari jumlah sebelum nya.Kalau di PUDAM cabang Rogojampi, sekitaran 500-900 pelanggan yang menunggak rekening air nya perbulannya, ini juga dirasakan dicabang- PUDAM lainnya.
Seperti yang dialami oleh pelanggan MBR, ugeng Desa Gladag, Kecamatan Rogojampi beliau merasa kecewa dengan program MBR.
"Tagihan untuk rekening air saya menunggak lima bulan, terus saya mau bayar tiga bulan dulu tetapi tidak boleh harus melunasi tunggakan tersebut, saya rasa progaram ini bukan program MBR kalau akhirnya sama saja bikin pelanggan menangis seandainya saya gak bisa melunasi pasti saluran air saya diputus oleh PUDAM," ucapnya.
Kemudian, Nur Kh juga selaku kepala keluarga bertempat tinggal di Dusun Rogojampi Utara juga turut merasakan beratnya Tarif rek air perbulannya hingga, Nur Kholis selalu menunggak untuk pembayaran belum lagi denda keterlambatan membayar rekening airnya.
"Harapannya agar pemerintah daerah banyuwangi, bisa memberikan solusi jalan keluar nya dengan diturunkannya tarif rek air namanya aja pemasang air untuk yang berpenghasilan rendah," ujarnya.
Read more info "Pelanggan Program MBR Menangis, Ketua FRB dan Sekretaris PECARI Meminta BPK Untuk Mengaudit PUDAM" on the next page :
Editor :Titus Yohanes