Diduga Tempat Lokalisasi Kecamatan Rogojampi Masih Beraktivitas, Agung Ketua KPB: Bupati Harus Tegas
Diduga Tempat Lokalisasi Kecamatan Rogojampi Masih Beraktivitas,Agung Ketua KPB,Bupati Harus Tegas
Banyuwangi, Sigapnews.co.id - Ketua Komunitas Pemerhati Banyuwangi Agung Bramantyo, meminta kepada pemerintah Banyuwangi agar segera menindak tegas atau menutup kegiatan adanya dugaan aktivitas prostitusi di Padang Pasir Kecamatan Rogojampi Kabupaten Banyuwangi.
Kemarin loh beberapa tempat yang diduga dibuat aktivitas lokalisasi, baru saja di tindak oleh pemerintah daerah melalui tim Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang terdiri dari Satpol PP, Dinas Sosial, dan Kecamatan setempat,penutupan eks lokalisasi dan pemasangan papan larangan prostitusi telah dilakukan di beberapa lokasi
"Tetapi sangat disayangkan beberapa tempat yang diduga dibuat bisnis jual beli lendir tersebut, masih beraktivitas dan mirisnya lagi papan larangan yang terpasang diduga juga sudah dirusak seperti di Padang Pasir Kecamatan Rogojampi. Dengan adanya dugaan perusakan papan larangan yang di pasang oleh pemerintah daerah,berarti oknum yang merusak papan larangan tersebut sudah melanggar dan tidak mengindahkan ketertiban pemerintah," tegas Agung.
Agung menegaskan,bahwa seharusnya tempat-tempat prostitusi ditindak secara tegas ditutup dan ditertibkan, kalau bisa oprasi untuk penindakan itu pada malam hari bukan pagi hari,ya kalau pagi hari di tindak jelas tidak ada yang beraktivitas.
"Untuk itu kami meminta kepada tim Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) untuk menertibkan sesuai peraturan dan perundang-undangan. Sebagaimana yang sudah ada peraturan daerah. Kalau ini dibiarkan, tidak ditertibkan tentunya tidak baik di sistem pemerintahan daerah kita apalagi ini jelang pilkada 2024. Saya meminta kepada Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani agar menindak dengan tegas beberapa tempat yang diduga dibuat ajang bisnis prostitusi," cetus Agung.
Dia menambahkan, jika aktivitas yang diduga tempat lokalisasi tidak ditertibkan, maka akan memicu masalah, utamanya mengenai ketertiban masyarakat.
"Kabupaten Banyuwangi adalah 'Kota beribu Penghargaan' malu kalau membiarkan aktivitas yang diduga tempat lokalisasi tetap beraktivitas," ujarnya, pada Minggu (29/6/2024).
Editor :Titus Yohanes