Komunitas Pendaki Banyuwangi Adakan Pendaki Camp 2022

Komunitas Pendaki Banyuwangi adakan kegiatan
BANYUWANGINEWS - Komunitas Pendaki Banyuwangi adakan kegiatan "Pendaki Camp 2022" selama 2 hari, sejak tanggal 24 - 25 September dengan bertajuk Panggilan Alam ke -1, untuk berikan edukasi alam dan belajar bumi kepada para siswa dan komunitas pencinta alam, yang bertempat di lereng gunung Ijen Gantasan, Kecamatan Licin, Sabtu (24/9/2022).
Lebih dari 40 orang pencinta alam dan pendaki menjadi peserta dalam kegiatan itu, ditambah dengan kehadiran Nara sumber dari Badan Pengelola Geopark Ijen dan siswa pencinta alam Rengganis, Komunitas Semut Gunung Indonesia, Komunitas Cocot Simak Jelata, serta penggiat alam dan pendaki dari berbagai daerah di Banyuwangi.
Dalam sambutannya, Mahesa Nara selaku ketua Panitia pendaki camp 2022, menyampaikan terimakasih kepada semua yang telah berpartisipasi di kegiatan itu.
"Terima kasih teman-teman semua, dari siswa pencinta alam, komunitas alam dan pendaki Banyuwangi sudah berkumpul dan bersilaturahmi disini. Disini kita akan belajar bersama dan saling bercerita pengalaman. Ini program pertama, yang mana kita langsung belajar di alam dan belajar bumi bersama, semoga dapat meningkatkan literasi alam kita, terutama di kalangan pencinta alam maupun para pendaki yang berkegiatan di alam bebas,"ungkapnya.
Dikesempatan berbeda, Abdillah Baras dari Badan Pengelola Geopark Ijen mengatakan, sebenarnya manusia yang harus menyesuaikan dengan kehidupan bumi."Bumi kita ini sudah indah dan lestari, maka sebenarnya yang menyesuaikan itu bukan alam kita, akan tetapi manusia itu sendiri, karena kita disini sebenarnya menumpang saja, dan Bumi ini sudah ada sejak kita belum menginjakkan bumi ini,"singkatnya.
Sedangkan, Pucang anggota dari Mapala Uniba menegaskan pentingnya belajar survival.
"Karena survival ialah sebuah tehnik dalam bertahan hidup di Alam bebas, atau hutan yang mana kita berada dalam posisi darurat,"singkatnya.
Acara "Pendaki Camp 2022", disisi dengan berbagai kegiatan, diantaranya penyampaian materi Ijen geopark, diskusi ringan dan materi survival yang diakhiri dengan pelaksanaan jungle track. (Tim)
Editor :Titus Yohanes