LDKS PIJAR Mempertanyakan Kinerja Kapolresta Banyuwangi

LDKS PIJAR
Banyuwangi News - Kemarin Rabu (20/4/22) bertempat di Rupatama Wirapratama Polresta Banyuwangi, Pengurus Cabang Gerakan Pemuda Ansor melaksanakan acara pengukuhan dan deklarasi Badan Ansor Anti Narkoba atau yang disingkat BAANAR.
Dalam acara tersebut, tampak hadir Kepala Polisi Resort Kota (KAPOLRESTA) Banyuwangi Kombes Pol Nasrun Pasaribu. Dalam sambutannya beliau menyampaikan pihaknya sangat mendukung upaya pencegahan dan pemberantasan penyalahgunaan dan peredaran Narkoba khususnya di wilayah Kabupaten Banyuwangi.
Berkaitan dengan pemberantasan narkoba di Bumi Blambangan Lembaga Diskusi Kajian Sosial Pilar Jaringan Aspirasi Rakyat (LDKS PIJAR) mempertanyakan kenapa hingga saat ini POLRESTA tidak mengungkap beredarannya vidio yang di sinyalir mirip oknum pejabat Banyuwangi yang sedang asyik pesta sabu.
Wakil ketua I M. Lukman mengatakan "Video yang menggemparkan dan meresahkan masyarakat itu merusak nama baik dan citra instansi pemerintah kabupaten Banyuwangi," ucap Lukman.
Aktivis asal Rogojampi ini menambahkan selain nama baik PEMKAB yang dilecehkan, institusi kepolisian juga ditanyakan integritasnya oleh banyak kalangan. Karena selama ini aparat penegak hukum terkesan diam atau membiarkan saja beredarnya vidio tersebut.
"Upaya untuk mengungkap siapa penyebar vidio itu dan siapa orang yang ada di video itu tidak dilakukan oleh kepolisian. Jadi percuma apa yang disampaikan KAPOLRESTA untuk memerangi obat-obatan terlarang seperti narkoba, tetapi ada permasalahan seperti ini hanya berpangku tangan," ujarnya.
Sedangkan Wakil Ketua II Mahfud Wahib menuturkan jika sebenarnya organisasinya sudah siap melakukan aksi demonstrasi agar pengungkapan video seseorang sedang mengkonsumsi sabu diduga mirip oknum mantan Camat Kalipuro yang saat ini berdinas di Kecamatan Cluring segera dilakukan
Oleh aparat penegak hukum. "Seperti apa yang dikemukakan ketum, kita akan menggelar aksi didepan MAPOLRESTA dan didepan PEMKAB. Namun karena ada masukkan dari bebera tokoh Banyuwangi menyarankan agak tidak menggelar demo, karena salain bulan puasa, ini mendekati waktu lebaran," urainya.
Masih menurut mahfud, tidak adanya tindakan dari POLRESTA dan PEMKAB Banyuwangi yang membuat geram banyak kalangan terlebih lagi generasi muda. Berangkat dari itulah kami geram dan ingin melakukan aksi.
"Semoga saja sebelum melakukan demo keduanya sudah segera menindaklanjuti. Karena banyak kalangan muda yang menganggap jika hukum hanya berlaku untuk masyarakat bukan untuk pejabat. Dan PEMKAB sengaja membiarkan para ASN untuk mengkonsumsi obat terlarang, meskipun itu belum terbukti jika orang dividio itu adalah pejabat di Banyuwangi," pungkasnya. (*)
Editor :Titus Yohanes
Source : LDKS PIJAR