Ketum LDKS PIJAR: Oknum Pengasuh PONPES Cabuli Santri,Harus Diusut Tuntas.

Ketum LDKS PIJAR
BANYUWANGINEWS - Viralnya pemberitaan media tentang dugaan pencabulan yang menimpa santri di salah satu pondok pesantren besar di Kabupaten Banyuwangi Jawa Timur oleh FZ oknum pengasuhnya sendiri membuat berbagai kalangan bersuara.
Seperti yang diungkapkan Bondan Madani Ketua Umum Lembaga Diskusi Kajian Sosial Pilar Jaringan Rakyat (LDKS PIJAR) kepada awak media. Minggu 26 Juni 2022.
Alumni muda HMI itu mengaku prihatin dan mengecam keras tindakan oknum pelaku pencabulan yang dilakukan oleh oknum pengasuh ponpes dan juga dikenal sebagai mantan anggota legislatif serta pimpinan salah satu partai politik.
"Kasus seperti ini harus segera diusut tuntas oleh polisi, dan jika terbukti hukuman berat pantas didapatkan oleh pelaku. Bagaimanapun tindakan seperti ini sungguh biadab, apalagi beliau seorang ulama. Seharusnya bisa menjadi panutan yang baik di masyarakat, bukannya malah menjadi serigala lapar kepada santri yang ada dibawah lindungannya," Kata Bondan.
Bondan juga menambahkan ulama merupakan role model di wilayahnya, dan sebagai tokoh wajib kiranya menjaga sikap maupun perilakunya sehingga kepercayaan masyarakat bisa terus dijaga dengan baik.
"Kasus FZ ini bisa menjadi peringatan bagi tokoh-tokoh masyarakat lainnya agar senantiasa bisa menjaga kehormatan dan kewibawaan yang telah diberikan oleh masyarakat. Karena satu oknum saja berbuat ulah akan berimbas kepada pihak-pihak lainnya," Ujarnya.
Lebih lanjut Bondan menjelaskan, bukan tanpa alasan dirinya memberikan warning tersebut. Karena telah banyak kejadian amoral yang melibatkan oknum-oknum tokoh masyarakat terlebih dari unsur tokoh agama dan pesantren.
"Kita sudah sering membaca di media jika sudah banyak oknum tokoh masyarakat yang terjerat kasus amoral, itu merupakan fakta yang tidak bisa diungkiri lagi. Contohnya ada yang menjadi pelaku pencabulan, pemerkosaan, perzinahan, perselingkuhan dan kasus lainnya, untuk itu pesan saya jangan sampai kejadian yang dilakukan oleh FZ ini terulang kembali dilain waktu, dilain tempat serta oleh oknum lainnya". Tandasnya.(jo)
Editor :Titus Yohanes