Dampak Dari Tempat Hiburan Karaoke di Tengah Masyarakat, Antara Positif dan Negatif

Ketua KPB, Agung Bramantyo
Sigapnews.co.id - Rumah hiburan karaoke terus tumbuh mengimbangi kemajuan kota di Negeri Antah Brantah, Mulai dari yang mengantongi izin resmi, hingga yang beroperasi sembunyi-sembunyi berkedok pemukiman.
Masing-masing saling bersaing untuk memikat para pelanggan. Salah satunya dengan menghadirkan Ladies Companion (LC) atau pemandu lagu berpenampilan seksi.
Keberadaan tempat hiburan cafe karaoke tidak sedemikian simpelnya kalau dilihat dari sisi empiris maka akan mengarah ke tindakan amoral. Perwujudan terhadap dampak tersebut dari maraknya cafe karaoke di wilayah negeri antah berantah sangat terasa disisi negatifnya daripada unsur kemanfaatannya.
Seperti penjelasan Agung selaku penulis, didalam penulisan nya, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) di Negeri Antah Berantah terlalu ‘royal’ memberikan perijinan terhadap café karaoke tanpa melihat efek sosial.
Yang menjadi persoalanya meskipun ada dari café karaoke tersebut yang mengantongi izin sebagai tempat karaoke keluarga namun nyatanya tidak seperti itu, justru ada yang disalahgunakan menjadi ajang perbuatan negative.
Seharusnya pemberian izin harus dipertimbangkan dengan dampak sosial secara utuh bagi warga kotanya, bukan hanya dilihat dari penyerapan restribusi ataupun pajak dari dalamnya akan tetapi lebih mengindahkan efek.
Keberadaan café karaoke di Negeri Antah Brantah tidak bisa dilepaskan dengan hadirnya perempuan pendamping atau biasa dikenal dengan purel (public relation) secara lambat laun lebih cenderung berdampak negative. Hal ini tidak bisa dipungkiri pada umumnya pengunjung café sendiri adalah mereka yang mempunyai permasalahan di internal keluarga maupun sosial masyarakat.
Seharusnya pihak Negeri Antah Brantah mengkaji ulang terhadap kehadiran para pengusaha hiburan itu jangan sampai kebablasan menjadi tempat terselubung sebagai ajang prostitusi,” Yang menghebohkan lagi, kehadiran café karaoke sudah mengancam rusaknya moral
Jadi persoalanya selektifkan manajemen café itu menerima purel entah itu freeland ataupun tetap sekarang ini,kepada negeri antah berantah,keberadaan café karaoke harus dikaji lagi secara mendalam kalau perlu dilokalisir tempatnya jangan sampai berada ditengah pemukiman warga.
Penulis Opini :Agung Bramantyo (KPB) Pada Selasa (25/6/2024)
Editor :Titus Yohanes
Source : KPB