"Penumpang Gelap" dalam Aksi-Aksi Demonstrasi Di Banyuwangi, Demi Nafsu Kekuasaan

Noto Suwarno
Banyuwangi - Masyarakat serta pemerhati Publik mengatakan, masyarakat luas telah mencium ada "penumpang gelap" yang memiliki agenda politik kekuasaan, namun membungkus aksinya atas nama demokrasi di setiap aksi demontrasi di Kabupaten Banyuwangi.
Indikasi ada "penumpang gelap" dalam aksi demonstrasi itu dapat dilihat dari setiap gerakan gerakannya, pola menggalang massa/peserta dengan jumlah besar secara terstruktur , dan notabene indikasinya oknum oknum penggeraknya adalah orang yang sama, yang menjadi sebuah pertanyaan adalah;
1. Ujung dari pasca sebuah aksi aksi oknum aktivis Indikasinya adalah; Bargaining dengan sebuah pekerjaan dengan nilai yang tidak kecil / fantastis.
2. Materi yang disampaikan dalam setiap isu demo hanya terkesan diarahkan kesalah satu oknum pejabat dan mirisnya Lebih kepada Unsur Pribadi yang dikupas,hal ini mencerminkan sebuah persoalan yang memang indikasinya dipesan oleh "Penumpang Gelap" yang memiliki Nafsu kekuasaan demi mempertahankan jabatannya serta Murahan dalam aksi hal mengupas urusan pribadi.
3. Indikasi gerakan oknum oknum aktivis dapat kita lihat dan dibaca arah dan tujuannya,"UANG DAN PROYEK."
Kami sebagai masyarakat dan pemerhati kebijakan publik menolak Kabupaten Banyuwangi dijadikan sebagai wilayah pertarungan politik kekuasaan yang merusak tatanan warga Banyuwangi. Biar saja terjadi di daerah lain, jangan di Banyuwangi. Satu jengkal pun wilayah di Banyuwangi, kami tidak akan membiarkan aksi kriminal ini TERUS berjalan.
Noto Suwarno menduga gerakan gerakan aksi demontrasi politik di Kabupaten Banyuwangi indikasinya dialiri dana operasional dari "penumpang gelap," itu ingin mengubah demokrasi bermartabat menjadi demokrasi kriminal. Dalam konteks kata kriminal adalah ; sebuah kesepakatan pasca demonstrasi dibawah tangan dengan bargaining tertentu sehingga menghasilkan cuan dari kedua belah pihak. Aksi indikasi kriminalitas oknum oknum penumpang gelap yang HAUS KEKUASAAN semacam ini jelas
merugikan masyarakat, daerah dan negara KHUSUSNYA Kabupaten Banyuwangi.
Noto Suwarno menjelaskan negara sudah mengatur jalan demokrasi dengan baik,ini langkah yang konstitusional yang disediakan negara," maka sepantasnya juga melakukan aksi demontrasi dengan elegan,bukan Indikasi Demo dibuat alat pekerjaan untuk mendapatkan sesuatu demi kepentingan pribadi dan kelompoknya belaka.
Penulis: Noto Suwarno
Editor :Titus Yohanes
Source : Noto Suwarno