Ini Pernyataan Sikap Mahfud Wahib Aktivis Wongsorejo

Koordinator Aliansi Pemuda Wongsorejo (APW) Mahfud Wahib.
Banyuwanginews - Aksi demo yang kemarin digelar oleh LPBI-Investigator di depan kantor kecamatan Wongsorejo terkait pengelolaan dan pemanfaatan lahan aset milik Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang berupa Barang Milik Negara (BMN) mendapatkan respon dari Koordinator Aliansi Pemuda Wongsorejo (APW) Mahfud Wahib.
Menurutnya, meskipun peserta aksi disambut Forkopimcam Kecamatan Wongsorejo dan mendapatkan titik terang dari Drs. Nuril Falah., M.Si selalu camat, namun aktivis asal bajulmati ini berkomitmen untuk mengawal proses pelaporan itu sampai tuntas.
"Komitmen kami jelas sebagai pemuda asli Wongsorejo akan terus memantau permasalahan ini. Proses hukum tak boleh berhenti," Katanya. Selasa, 16 Agustus 2022.
Mantan Ketua HMI ini menambahkan, walaupun Camat Wongsorejo membenarkan dan mengakui adanya penerimaan uang sejumlah 100 juta oleh Camat Wongsorejo sebagai DP pembelian buah Kapuk yang berada di atas tanah milik KLHK dan bersedia mengembalikannya, akan tetapi imbas dari permasalahan ini dikhawatirkan memicu adanya konflik di masyarakat.
"Kami mengibaratkan, jika seseorang memukul orang lain, kemudian meminta maaf bukan berarti permasalahan selesai. Yang harus dicari tau kan alasan memukul itu apa? Sama hanya dengan kejadian ini, alasan pak camat menerima DP ini apa dan harus dipertanggungjawabkan secara hukum. Karena beliau adalah aparatur negara," Terangnya.
Terakhir sang Teatrikal ulung ini menegaskan bahwa pihaknya ingin agar oknum pemerintahan di wilayah kecamatan Wongsorejo bersih dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (KKK). Pihaknya juga berasumsi bahwa permasalahan seperti masih banyak di wilayahnya dan berlangsung lama namun belum mencuat.
"Jika nanti permasalahan ini berhenti di tengah jalan, maka kami pastikan tan-tretan Wongsorejo akan turun ke jalan. Bahkan kami sudah siap untuk melakukan demonstrasi ke Mapolresta agar kasus seperti ini benar-benar diproses hukum dan agar adanya efek jera. Serta agar nantinya tidak terulang kembali," Pungkasnya.(jo)
Editor :Titus Yohanes